Dalam era digital yang
semakin maju, terjadi perubahan signifikan dalam konsep keluarga. Konsep
keluarga yang tradisional yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya
menjadi semakin jarang dijumpai. Keluarga saat ini cenderung terfragmentasi dan
beraneka ragam, tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Perubahan
ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori postmodernisme oleh Jean-Francois
Lyotard.
Teori Postmodernisme oleh Jean-Francois Lyotard
Jean-Francois Lyotard
adalah seorang filsuf Prancis yang memperkenalkan teori postmodernisme pada
tahun 1979. Menurut Lyotard, postmodernisme merupakan kondisi sosial dan budaya
yang ditandai dengan hilangnya keyakinan terhadap narasi besar yang digunakan
untuk menjelaskan realitas sosial dan budaya. Di dalam postmodernisme, tidak
ada narasi tunggal yang dapat menjelaskan kebenaran absolut, namun terdapat
banyak narasi yang bersaing dan mempengaruhi satu sama lain. Postmodernisme
mengusung gagasan bahwa kebenaran itu relatif dan bersifat kontekstual.
Penerapan Teori Postmodernisme pada Perubahan Konsep Keluarga
di Era Digital
Perubahan konsep keluarga
di era digital dapat dijelaskan dengan menggunakan teori postmodernisme oleh
Jean-Francois Lyotard. Era digital memungkinkan adanya penggunaan teknologi
untuk mengakses informasi dan membangun hubungan sosial tanpa terikat oleh
ruang dan waktu. Hal ini memicu terjadinya perubahan dalam konsep keluarga. Di
dalam era digital, keluarga tidak lagi harus berada dalam satu tempat atau
waktu tertentu untuk bisa berkomunikasi dan membangun hubungan sosial.
Perubahan konsep keluarga
ini memperlihatkan adanya penolakan terhadap narasi besar tentang keluarga
tradisional yang seringkali dianut pada era modern. Keluarga yang
terfragmentasi dan beraneka ragam menjadi pilihan individu yang ingin
mengekspresikan preferensi dan kebutuhan pribadi tanpa terikat oleh konvensi
sosial atau budaya. Dalam postmodernisme, narasi tentang keluarga yang tunggal
dan mengikat menjadi tidak relevan, karena terdapat banyak narasi tentang
keluarga yang bersaing dan mempengaruhi satu sama lain.
Selain itu, era digital
juga memungkinkan adanya perubahan dalam peran keluarga. Peran tradisional
seperti suami sebagai pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumah tangga tidak
lagi menjadi satu-satunya pilihan. Individu kini dapat memilih peran keluarga
sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pribadi, sehingga tercipta keluarga yang
lebih inklusif dan menghargai perbedaan.
Kesimpulan
Perubahan konsep keluarga
di era digital dapat dijelaskan dengan menggunakan teori postmodernisme oleh
Jean-Francois Lyotard. Era digital memungkinkan terjadinya keluarga yang
terfragmentasi dan beraneka ragam, serta memungkinkan adanya perubahan dalam
peran keluarga. Konsep kelu arga yang tradisional dengan suami, istri, dan anak-anaknya
sebagai anggota utama tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan. Individu dapat
memilih sendiri bagaimana bentuk keluarga yang mereka inginkan, dan hal ini
merupakan hasil dari perubahan dalam narasi besar tentang keluarga yang dianut
pada era modern.
Namun, perubahan ini juga
menimbulkan beberapa permasalahan. Keluarga yang terfragmentasi dan beraneka
ragam dapat memicu kecenderungan individu untuk lebih fokus pada kepentingan
pribadi, sehingga mengabaikan kepentingan keluarga secara keseluruhan. Hal ini
dapat mengancam keberlangsungan keluarga dan masyarakat yang solid.
Dalam hal ini, teori
postmodernisme oleh Jean-Francois Lyotard memberikan pemahaman bahwa kebenaran
itu relatif dan bersifat kontekstual. Oleh karena itu, keluarga yang
terfragmentasi dan beraneka ragam dapat diterima dalam kondisi postmodernisme.
Namun, individu harus tetap menghargai perbedaan dalam keluarga dan masyarakat
secara keseluruhan, serta berusaha untuk membangun hubungan yang inklusif dan
saling menghargai.
Referensi:
Lyotard, J. F. (1984). The
postmodern condition: A report on knowledge. University of Minnesota Press.
Lyotard, J. F. (1992). The
postmodern explained: Correspondence, 1982-1985. University of Minnesota Press.
Stacey, J. (1996). In the name of
the family: Rethinking family values in the postmodern age. Beacon Press.
Urry, J. (2000). Sociology beyond societies: Mobilities for the twenty-first century. Routledge.