Pendahuluan
Dalam ilmu sosiologi,
teori elit kekuasaan merupakan salah satu teori yang banyak dibahas dan
dikembangkan oleh para ahli sosiologi. Salah satu ahli sosiologi yang sangat
berpengaruh dalam pengembangan teori ini adalah C. Wright Mills. Dalam
tulisannya yang berjudul "The Power Elite" (1956), Mills
memperkenalkan konsep elit kekuasaan dan menggambarkan karakteristik serta implikasi
dari teori ini dalam kehidupan sosial. Tulisan ini akan membahas secara panjang
lebar tentang teori elit kekuasaan oleh C. Wright Mills, termasuk definisi,
karakteristik, dan implikasinya dalam kehidupan sosial.
Definisi Teori Elit Kekuasaan
Teori elit kekuasaan
adalah teori yang menggambarkan bahwa kekuasaan politik dalam suatu masyarakat
dipegang oleh sekelompok kecil orang yang memiliki kekuasaan, kekayaan, dan
pengaruh yang besar. Konsep ini dikenal juga sebagai teori oligarki, yang
mengacu pada kecenderungan kekuasaan terkonsentrasi pada kelompok kecil dalam
masyarakat. Menurut Mills, elit kekuasaan merupakan kelompok kecil orang yang
memiliki kontrol terhadap organisasi pemerintah, korporasi, dan militer. Mereka
adalah orang-orang yang mengambil keputusan besar yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat, termasuk kebijakan politik, ekonomi, dan militer.
Karakteristik Elit Kekuasaan
Mills mengidentifikasi
beberapa karakteristik elit kekuasaan yang membedakannya dari kelompok lain
dalam masyarakat. Pertama, elit kekuasaan memiliki kekuasaan politik yang
besar. Mereka memiliki kontrol atas organisasi-organisasi pemerintah,
korporasi, dan militer, dan dapat mempengaruhi kebijakan publik dan
keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi masyarakat. Kedua, elit kekuasaan
memiliki kekayaan yang besar. Mereka adalah orang-orang kaya yang memiliki
akses ke sumber daya ekonomi yang penting, seperti modal dan investasi, yang
memungkinkan mereka untuk memperluas pengaruh dan kekuasaan mereka. Ketiga,
elit kekuasaan memiliki pengaruh yang besar dalam media massa. Mereka memiliki
kontrol atas media massa yang penting dalam membentuk opini publik dan
mempengaruhi kebijakan publik. Keempat, elit kekuasaan memiliki koneksi yang
kuat dan akses ke jaringan kekuasaan yang penting. Mereka sering kali terlibat
dalam lingkaran sosial yang sama, seperti perguruan tinggi terkemuka dan klub
sosial eksklusif, yang memungkinkan mereka untuk membangun jaringan kekuasaan
yang kuat dan memperluas pengaruh mereka.
Implikasi Teori Elit Kekuasaan
Teori elit kekuasaan
memiliki implikasi yang signifikan dalam kehidupan sosial. Pertama, teori ini mengungkapkan
bahwa kekuasaan politik tidak didistribusikan secara merata dalam masyarakat,
tetapi terkonsentrasi pada kelompok kecil yang memiliki kekuasaan, kekayaan,
dan pengaruh yang besar. Implikasi ini mengindikasikan adanya ketidaksetaraan
dalam masyarakat, di mana kelompok kecil memiliki kontrol dan kekuasaan yang
besar dalam mempengaruhi kebijakan dan keputusan-keputusan penting yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Kedua, teori elit kekuasaan juga
mengungkapkan adanya ketergantungan antara elit kekuasaan dan
organisasi-organisasi besar dalam masyarakat, seperti pemerintah, korporasi,
dan militer. Elit kekuasaan cenderung mengambil keputusan yang menguntungkan
organisasi-organisasi besar tersebut, daripada kepentingan umum masyarakat.
Implikasi ini mengindikasikan adanya konflik kepentingan antara elit kekuasaan
dan masyarakat, di mana keputusan dan kebijakan yang diambil cenderung lebih
menguntungkan kelompok kecil tersebut.
Ketiga, teori elit kekuasaan juga
mengungkapkan adanya pengaruh media massa dalam membentuk opini publik dan
mempengaruhi kebijakan publik. Elit kekuasaan memiliki kontrol atas media
massa, yang memungkinkan mereka untuk memperluas pengaruh mereka dalam
memengaruhi pandangan dan sikap masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan publik.
Kesimpulan
Teori elit kekuasaan oleh
C. Wright Mills merupakan teori yang menggambarkan kekuasaan politik dalam
masyarakat dipegang oleh sekelompok kecil orang yang memiliki kekuasaan,
kekayaan, dan pengaruh yang besar. Karakteristik elit kekuasaan meliputi
kekuasaan politik yang besar, kekayaan yang besar, pengaruh yang besar dalam
media massa, dan koneksi yang kuat dan akses ke jaringan kekuasaan yang
penting. Implikasi teori elit kekuasaan termasuk adanya ketidaksetaraan dalam
masyarakat, konflik kepentingan antara elit kekuasaan dan masyarakat, dan
pengaruh media massa dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi kebijakan
publik. Oleh karena itu, pemahaman tentang teori elit kekuasaan dapat membantu
kita untuk memahami adanya ketidaksetaraan dan konflik kepentingan dalam
masyarakat, serta pentingnya kontrol terhadap kekuasaan dan kebijakan publik
untuk kepentingan umum masyarakat.
Referensi:
Mills, C. W. (1956). The Power
Elite. Oxford University Press.
Domhoff, G. W. (2006). Who rules
America? Challenges to corporate and class dominance. McGraw-Hill Education.
Scott, J. (1990). Domination and
the Arts of Resistance: Hidden Transcripts. Yale University Press.