Teori Struktural-Fungsional oleh Emile Durkheim: Konsep-Konsep Utama dalam Memahami Kelangsungan Hidup Masyarakat

 

PENDAHULUAN

Teori Struktural-Fungsional merupakan salah satu teori sosiologi yang dikembangkan oleh Emile Durkheim pada akhir abad ke-19. Teori ini memiliki ciri khas dalam memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri atas berbagai struktur dan fungsi yang saling berhubungan. Durkheim menekankan pentingnya kestabilan dan konsensus dalam masyarakat sebagai faktor utama yang menjaga kelangsungan hidupnya. Artikel ini akan membahas tentang teori Struktural-Fungsional dan konsep-konsep utamanya.

 

SEJARAH TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL

Teori Struktural-Fungsional dikembangkan oleh Emile Durkheim yang merupakan seorang sosiolog Prancis pada abad ke-19. Pada masanya, masyarakat Prancis sedang mengalami perubahan yang signifikan akibat dari Revolusi Industri. Durkheim melihat bahwa perubahan tersebut dapat menyebabkan keretakan dalam masyarakat dan menyebabkan kerusakan sosial. Oleh karena itu, ia mengembangkan teori Struktural-Fungsional yang bertujuan untuk memahami bagaimana masyarakat dapat berfungsi secara harmonis dan stabil.

Durkheim mengemukakan gagasan utama teorinya dalam buku yang berjudul "The Division of Labor in Society" yang diterbitkan pada tahun 1893. Dalam buku tersebut, ia memaparkan bahwa masyarakat terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan dan saling melengkapi. Setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda dan bersama-sama membentuk suatu sistem yang utuh. Durkheim menyebut sistem ini sebagai "organisme sosial".

Pada tahun 1912, Durkheim menerbitkan buku lain yang berjudul "The Elementary Forms of Religious Life". Dalam buku tersebut, ia mengembangkan konsep tentang agama sebagai suatu bentuk struktur sosial yang sangat penting dalam masyarakat. Durkheim mengatakan bahwa agama memiliki fungsi untuk memperkuat kesatuan dan solidaritas masyarakat.

 

KONSEP-KONSEP UTAMA TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL

1.  Struktur Sosial

Struktur sosial adalah pola hubungan antara individu-individu atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. Struktur sosial mencakup berbagai unsur seperti kelompok sosial, lembaga sosial, status sosial, dan peran sosial. Struktur sosial memberikan kerangka kerja yang memungkinkan individu-individu dalam masyarakat untuk berinteraksi secara efektif.

Durkheim mengemukakan bahwa struktur sosial adalah suatu hal yang penting dalam menjaga kestabilan masyarakat. Struktur sosial memberikan arahan dan pengaturan bagi perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat. Tanpa adanya struktur sosial, masyarakat akan mengalami kekacauan dan anarki.

2.  Fungsi Sosial

Fungsi sosial adalah efek yang dihasilkan oleh struktur sosial terhadap kelangsungan hidup masyarakat. Setiap struktur sosial memiliki fungsi yang berbeda dalam menjaga stabilitas dan kelangsungan hidup masyarakat. Contohnya, lemb aga sosial memiliki fungsi untuk memperkuat kesatuan dan solidaritas masyarakat. Fungsi-fungsi sosial dapat bersifat positif maupun negatif tergantung dari perspektif yang digunakan.

Durkheim mengatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai bagian atau elemen yang saling berhubungan. Setiap elemen tersebut memiliki fungsi tertentu yang berkontribusi pada kelangsungan hidup masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, keluarga memiliki fungsi untuk menyediakan kebutuhan dasar individu seperti makanan dan tempat tinggal. Sedangkan pendidikan memiliki fungsi untuk menyediakan pendidikan dan pengetahuan yang diperlukan bagi individu untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif.

3.   Solidaritas Sosial

Solidaritas sosial adalah konsep yang mengacu pada tingkat persatuan dan persaudaraan antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Solidaritas sosial dapat berbentuk berbagai macam, seperti solidaritas mekanis dan solidaritas organik.

Durkheim mengemukakan bahwa solidaritas mekanis terjadi pada masyarakat yang sederhana dan tradisional, di mana individu memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang sama dan tidak terlalu bergantung pada orang lain. Sedangkan solidaritas organik terjadi pada masyarakat yang kompleks dan modern, di mana individu memiliki spesialisasi dan tergantung pada orang lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4.  Konsensus Sosial

Konsensus sosial adalah kesepakatan bersama antara individu atau kelompok dalam masyarakat mengenai nilai-nilai, norma-norma, dan tujuan yang ingin dicapai. Konsensus sosial sangat penting dalam menjaga stabilitas masyarakat karena dapat mencegah konflik dan kekacauan.

Durkheim mengatakan bahwa konsensus sosial merupakan faktor utama yang menjaga kelangsungan hidup masyarakat. Konsensus sosial memungkinkan individu-individu dalam masyarakat untuk berinteraksi secara efektif dan saling melengkapi satu sama lain. Tanpa adanya konsensus sosial, masyarakat akan mengalami kekacauan dan konflik yang dapat mengancam stabilitas dan kelangsungan hidupnya.

 

PENUTUP

Teori Struktural-Fungsional yang dikembangkan oleh Emile Durkheim merupakan salah satu teori sosiologi yang penting dalam memahami masyarakat. Teori ini menekankan pentingnya kestabilan, konsensus, struktur sosial, fungsi sosial, solidaritas sosial, dan konsensus sosial dalam menjaga kelangsungan hidup masyarakat. Dengan memahami konsep-konsep utama dalam teori Struktural-Fungsional, kita dapat lebih memahami bagaimana masyarakat berfungsi dan menjaga stabilitasnya.


REFERENSI

Durkheim, E. (1893). The Division of Labor in Society. Free Press.

Durkheim, E. (1912). The Elementary Forms of Religious Life. Free Press.

 

 

Tidak ada komentar: